UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Google Latih 800 Mahasiswa Indonesia sebagai Duta AI Generatif

Google secara resmi melantik 800 mahasiswa dari seluruh Indonesia sebagai Google Student Ambassador di Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025). Mereka akan mengikuti program pelatihan mendalam mengenai Kecerdasan Buatan (AI) yang dipandu langsung oleh tim ahli Google. (Foto: Istimewa) 

JAKARTA, LIPUTANINFOWARGA.COM – Sebanyak 800 mahasiswa berprestasi dari berbagai penjuru Tanah Air terpilih menjadi Google Student Ambassador setelah melalui proses seleksi ketat. Program selama setahun ke depan ini berfokus pada pelatihan mendalam mengenai pemanfaatan dan kepemimpinan Kecerdasan Buatan (AI) generatif untuk melahirkan agen perubahan yang siap menghadapi masa depan berbasis AI, terutama di sektor pendidikan.

Google Student Ambassador (GSA) adalah program pelatihan intensif selama satu tahun yang diselenggarakan oleh Google. Program ini membekali pesertanya dengan keahlian praktis dalam AI generatif, mencakup pendampingan privat dari tim ahli Google, lokakarya kepemimpinan eksklusif, serta akses ke program Generative AI Leader Certification.

Tujuan utamanya adalah memberdayakan mahasiswa sebagai "agen perubahan" dan "pemimpin perubahan" untuk menyebarkan pemanfaatan AI secara positif. Program ini diikuti oleh 800 mahasiswa terpilih yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Jumlah ini merupakan hasil penyaringan ketat dari 12.000 pendaftar dari 763 universitas.

Communications Manager Google Indonesia, Feliciana Wienathan, menjelaskan proses seleksi yang ketat. "Mahasiswa-mahasiswa di Indonesia harus mengumpulkan video interview, yang mana mereka menyampaikan tentang visi-visinya mereka ketika mereka terpilih. Kedua, mereka juga diberikan tantangan esai yang dimana penilaiannya harus menggunakan fitur di Gemini,” ujar Feliciana di Jakarta, Senin (29/9/2025), seperti dikutip dari Antara.

Mahasiswa peserta program berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sementara itu, pernyataan resmi mengenai program ini disampaikan oleh pihak Google Indonesia di Jakarta. Pelatihan dan pendampingan, sebagian besar memanfaatkan platform daring dan pendampingan privat secara virtual, menunjukkan jangkauan program yang bersifat nasional.

Program pelatihan GSA ini akan berlangsung selama satu tahun ke depan, dimulai segera setelah proses seleksi dan pengumuman. Keterangan dari Feliciana Wienathan disampaikan pada Senin ([Tanggal Kutipan/Pekan Lalu]) di Jakarta.

Google menyelenggarakan program ini dengan visi untuk menciptakan pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan positif melalui teknologi. Menurut Feliciana, peserta diharapkan dapat menjadi agent of change dan leaders of change.

"Kita harapkan ini bisa bermanfaat untuk mereka karena mereka ini adalah agent of change, leaders of change, jadi para pemimpin yang membawa perubahan," katanya. Selain itu, program ini didorong oleh harapan agar lebih banyak lagi pemanfaatan AI yang baik, khususnya di bidang edukasi dan juga pembelajaran. Fokus pada bidang pendidikan sejalan dengan upaya Google untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif melalui alat AI.

Para duta AI yang terpilih akan menerima pelatihan AI generatif dan pendampingan privat bersama tim ahli di Google, serta pelatihan dan lokakarya kepemimpinan eksklusif. Mereka juga mendapatkan akses ke program Generative AI Leader Certification, sebuah kredensial yang penting di dunia AI saat ini.

Dalam mendukung proses pembelajaran ini, Google menyoroti peran aplikasi AI mereka, Gemini, yang dilengkapi sejumlah fitur unggulan bagi pelajar:

* Guided Learning: Berfungsi sebagai asisten AI pribadi yang memecah konsep kompleks secara bertahap dan menyesuaikan dengan kebutuhan pelajar agar pemahaman suatu topik menjadi mendalam.

* Pembelajaran Visual Terintegrasi: Gemini mampu menggabungkan gambar berkualitas tinggi, diagram, hingga video YouTube langsung ke dalam respons untuk mempermudah pemahaman topik sulit.

* Exam Prep: Fitur yang dapat membuat kartu flash dan panduan belajar kustom dari materi pelajaran, memperkuat pemahaman, dan membantu persiapan ujian.

Program ini secara strategis memanfaatkan Gemini sebagai alat utama untuk mendemonstrasikan bagaimana AI dapat mengubah ekosistem pendidikan dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pemimpin yang fasih dalam literasi teknologi AI. (*)