DENPASAR, LIPUTANINFOWARGA.COM – Kepolisian Daerah (Polda) Bali memimpin Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi secara serentak, menegaskan komitmen kesiapsiagaan seluruh unsur terkait dalam menghadapi potensi bencana alam. Kegiatan yang berpusat di Mako Brimob Polda Bali, Tohpati, pada hari Rabu, 5 November 2025, ini dipimpin langsung oleh Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.I.K., M.Si., dan dihadiri oleh ratusan personel gabungan.
Gelar Pasukan dan Alat Utama Penanggulangan Bencana
Apel Kesiapan ini merupakan wujud nyata pengecekan personel, sarana prasarana, serta prosedur kerja TNI/POLRI dan pemerintah daerah dalam menanggulangi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem. Acara ditandai dengan pemeriksaan pasukan oleh Kapolda Bali, dilanjutkan dengan gelar alutsista (alat utama sistem persenjataan) kendaraan dan peralatan SAR (Search and Rescue).
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) turut berperan aktif, melibatkan 15 personel serta mengerahkan kendaraan operasional vital, termasuk Rapid Land SAR Unit dan Rescue Truck Compartment, menunjukkan kesiapan teknis dalam operasi penyelamatan.
Koalisi Multisektor Kemanusiaan
Apel ini diikuti oleh ratusan pasukan gabungan dari berbagai instansi, antara lain jajaran TNI/POLRI, Basarnas, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan Dinas Kesehatan. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, hadir sebagai salah satu pimpinan instansi terkait yang turut berpartisipasi.
Perintah Presiden dan Delapan Amanat Kapolri
Apel ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari perintah Presiden RI, Prabowo Subianto, yang kemudian dijabarkan dalam delapan amanat Kapolri yang disampaikan oleh Kapolda Bali. Latar belakang utama adalah meningkatkan kewaspadaan dan respons cepat terhadap ancaman bencana hidrometeorologi yang berpotensi tinggi.
Kapolda Daniel Adityajaya menekankan bahwa kesiapsiagaan harus didasari oleh rasa empati, humanis, dan profesionalisme, memastikan seluruh penanggulangan bencana dilaksanakan sesuai prosedur.
Deteksi Dini, Kecepatan Respons, dan Pemberdayaan Komunitas
Dalam sambutannya, Kapolda menyampaikan poin-poin penting penanggulangan bencana, antara lain:
* Deteksi Dini dan Pemetaan Rawan Bencana: Melakukan pemetaan daerah rawan secara berkelanjutan dan memberikan imbauan sesegera mungkin kepada masyarakat.
* Kesiapan Sarana dan Personel: Memastikan ketersediaan sarana prasarana, kendaraan operasional, dan bantuan logistik, yang harus disimulasikan melalui Latihan Bersama.
* Kecepatan Respons: Mengedepankan kecepatan respons dalam tanggap darurat, mulai dari evakuasi hingga percepatan pemulihan dan rehabilitasi infrastruktur melalui kerja sama lintas sektoral.
* Koordinasi Lintas Sektor: Peningkatan koordinasi dengan BNPB, BMKG, Pemda, relawan, dan masyarakat untuk menjamin penanggulangan bencana yang terpadu dan tepat.
Senada dengan amanat tersebut, Kepala Basarnas Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menambahkan bahwa Basarnas secara proaktif melakukan latihan internal, latihan bersama stakeholder, sosialisasi, dan pemberdayaan masyarakat di wilayah rawan bencana.
"Bersamaan dengan diselenggarakannya apel kesiapan ini, Basarnas sejak kemarin juga menyelenggarakan giat pemberdayaan masyarakat terkait SAR di wilayah Karangasem," ungkap I Nyoman Sidakarya.
Upaya ini memperkuat sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat, demi memastikan seluruh elemen siap sedia menghadapi segala kemungkinan risiko bencana. (*)

