BADUNG, LIPUTANINFOWARGA.COM – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) terus memantapkan komitmennya dalam menjaga standar operasional dan kepercayaan publik melalui penyelenggaraan Diseminasi National Accreditation Process (NAP). Kegiatan penting ini resmi dibuka pada Senin, 20 Oktober 2025, bertempat di Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Badung, Jimbaran, Kuta Selatan, Bali.
Diseminasi NAP adalah agenda strategis yang dirancang untuk memastikan seluruh komponen Basarnas memiliki pemahaman menyeluruh terhadap prinsip, struktur, dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Urban Search and Rescue (USAR) dalam kerangka akreditasi nasional.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama empat hari penuh, dimulai pada hari Senin (20/10/2025) dan akan berakhir pada Kamis, 24 Oktober 2025. Di penghujung rangkaian diseminasi, peserta akan langsung mengaplikasikan metode-metode yang telah dipaparkan melalui sesi workshop.
Bali menjadi lokasi pelaksanaan NAP yang ketiga di tahun 2025, menyusul kota Balikpapan dan Bandung yang telah lebih dulu menyelenggarakan kegiatan serupa. Pembukaan diseminasi dilaksanakan di Gedung Werkudara lantai 3 Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah observer dari Basarnas Pusat dan perwakilan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan di berbagai wilayah, termasuk Balikpapan, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Surabaya, Manado, Bandung, Cilacap, dan Yogyakarta.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, dalam sambutannya menegaskan bahwa diseminasi ini bukan sekadar rutinitas, melainkan cerminan komitmen Basarnas untuk senantiasa mengevaluasi diri secara objektif dan membangun budaya kerja berbasis standar nasional dan internasional.
"Melalui proses akreditasi ini, kita akan melakukan penilaian menyeluruh terhadap kapasitas operasional, manajemen sumber daya, kepatuhan SOP, serta kualitas SAR bagi satuan kerja," jelas Sidakarya, menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik.
Senada dengan hal tersebut, Emi Frizer, Kasubdit RPDO Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas, saat membuka acara secara resmi, menguraikan tujuan utama NAP secara lebih detail. Proses ini bertujuan untuk menguatkan dokumen kebijakan internal, kesiapsiagaan tim, pengelolaan peralatan, dukungan logistik, serta interoperabilitas lintas sektor.
"Kami memastikan bahwa setiap misi pencarian dan pertolongan yang dilakukan memenuhi standar tertinggi dalam hal keselamatan, efektivitas, dan akuntabilitas," terang Emi Frizer.
Ia pun mengajak seluruh peserta untuk berpartisipasi secara aktif, terbuka, dan penuh komitmen demi tercapainya standar operasional SAR yang unggul dan diakui secara global. (*)

