![]() |
Respons cepat insiden di Gunung Batukaru, ratusan anjing di Tabanan divaksinasi massal. (Foto: Istimewa) |
TABANAN, LIPUTANINFOWARGA.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Bali, bertindak cepat dengan menggelar vaksinasi massal rabies di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan. Aksi ini dilakukan sebagai respons atas kasus gigitan anjing liar yang menimpa 15 pendaki di puncak Gunung Batukaru, di mana anjing tersebut dipastikan positif rabies.
Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan melakukan vaksinasi massal darurat rabies. Vaksinasi ini difokuskan pada anjing peliharaan warga yang berada di wilayah Desa Pujungan, yang menjadi zona merah penularan rabies pasca-insiden gigitan. Sebanyak 493 ekor anjing telah berhasil divaksin.
Vaksinasi ini diprakarsai oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Gede Eka Parta Ariana, memimpin pelaksanaan kegiatan ini. Anjing-anjing peliharaan warga menjadi target utama, sementara insiden gigitan menimpa 15 orang pendaki. Kepala Desa Pujungan, I Made Rimayasa, juga berperan aktif dalam koordinasi penanganan kasus.
Kegiatan vaksinasi massal berlangsung di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali. Wilayah ini merupakan jalur utama pendakian menuju Gunung Batukaru, tempat terjadinya insiden gigitan anjing liar.
Vaksinasi massal darurat ini digelar pada Kamis, 25 September 2025. Insiden gigitan anjing terhadap para pendaki terjadi beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Minggu, 21 September 2025.
Langkah cepat ini diambil setelah hasil uji laboratorium mengkonfirmasi bahwa anjing yang menggigit 15 pendaki tersebut positif rabies. Tujuan utama dari vaksinasi massal ini adalah untuk memutus mata rantai penyebaran virus rabies dan memberikan perlindungan kepada masyarakat dari risiko penularan. Pihak berwenang juga mengimbau kewaspadaan bersama terhadap potensi bahaya anjing liar, terutama yang sering berkumpul di area pendakian.
Dinas Pertanian bekerja sama dengan Puskeswan dan pihak desa segera menindaklanjuti laporan. Mereka melakukan penyisiran dan vaksinasi terhadap ratusan anjing di wilayah sekitar lokasi kejadian. Anjing liar yang menjadi sumber gigitan diduga menetap di area puncak gunung karena sering mendapatkan sisa makanan dari para pendaki. (*)