UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Waspada! Deteksi Dini di Tabanan Ungkap 92,77% Warga Kurang Aktivitas Fisik

Ilustrasi cek kesehatan gratis. (Foto: Istimewa) 

TABANAN, LIPUTANINFOWARGA.COM – Hasil dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan oleh Pemerintah Pusat menunjukkan adanya temuan mengejutkan terkait perilaku hidup sehat masyarakat Kabupaten Tabanan. Program deteksi dini penyakit akut dan kronis ini mengungkap bahwa mayoritas warga yang menjalani skrining berada dalam kategori kurang aktivitas fisik atau cenderung malas bergerak.

Mayoritas Warga Tabanan Masuk Kategori Kurang Aktivitas Fisik

Program CKG, yang bertujuan utama untuk mendeteksi risiko penyakit secara dini, hingga saat ini telah diakses oleh 64.628 warga Kabupaten Tabanan. Dari seluruh rangkaian skrining yang dilakukan, data menunjukkan bahwa masalah kesehatan terbesar yang terdeteksi adalah rendahnya tingkat aktivitas fisik masyarakat.

* Skrining Aktivitas Fisik: Diikuti oleh 23.270 orang.
* Hasil: Sebanyak 21.588 orang atau 92,77 persen dari peserta masuk dalam kategori kurang aktivitas fisik.

Temuan ini sangat relevan dengan sudut pandang deteksi dini, mengingat kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko utama pemicu berbagai penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Data Dinkes Tabanan Ungkap Dominasi Aktivitas Fisik Kurang dan Dislipidemia

Data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Tabanan menyoroti tiga temuan terbanyak dalam program CKG: aktivitas fisik kurang, dislipidemia, dan karies gigi.
* Aktivitas Fisik Kurang: Mendominasi dengan persentase 92,77 persen.
* Dislipidemia: Ditemukan pada 1.746 orang atau 51,67 persen dari 3.379 orang yang mengikuti skrining risiko stroke. Dislipidemia adalah kondisi kelainan metabolisme lemak, yang juga menjadi faktor risiko tinggi penyakit kardiovaskular.
* Karies Gigi: Melanda 7.459 orang atau 36,83 persen dari 20.251 peserta skrining gigi.

Selain itu, skrining gula darah menemukan 1.042 orang (3,33 persen) mengalami hiperglikemia (gula darah di atas normal), sementara skrining tekanan darah mengungkap 5.701 orang (21,33 persen) menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Tabanan, dr Wayan Arya Putra Manuaba, membenarkan bahwa aktivitas fisik kurang, dislipidemia, dan karies menduduki hasil paling banyak dari berbagai item skrining. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr Ida Bagus Surya Wira Andi, menegaskan pentingnya pemeriksaan berkala sebagai langkah vital untuk mendeteksi risiko penyakit secara dini.

Pelaksanaan Program di Kabupaten Tabanan

Program CKG ini dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Tabanan, dengan memanfaatkan layanan kesehatan sebagai titik akses pemeriksaan.

Data capaian dan hasil skrining ini terakumulasi hingga tanggal 24 Oktober 2025. Target capaian program CKG tahun 2025 di Tabanan adalah 140.738 orang, namun hingga akhir Oktober, baru 64.628 orang yang telah menjalani pemeriksaan.

"Target capaian CKG tahun 2025 ini adalah sebanyak 140.738 orang. Untuk capaian saat ini sebanyak 64.628 orang. Jadi masih kurang sekitar 76.110 orang," ujar dr. Arya Manuaba, Selasa (28/10/2025).

Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan Komplikasi

Pemerintah meluncurkan CKG untuk menumbuhkan kesadaran kesehatan dan mengubah pola pikir masyarakat dari pengobatan (kuratif) menjadi pencegahan (preventif). Temuan tingginya angka kurang aktivitas fisik, dislipidemia, dan hipertensi menjadi alarm serius.
* Deteksi Dini: Memungkinkan intervensi medis dan perubahan gaya hidup dilakukan sejak awal, sebelum penyakit berkembang menjadi kronis dan menyebabkan komplikasi fatal.
* Peningkatan Kualitas Hidup: Pemeriksaan berkala membantu warga menjaga kesehatan dan produktivitas.

Akses CKG dan Paket Cepat Pemeriksaan

Warga dapat mengakses program CKG melalui aplikasi Satu Sehat Mobile atau mendaftar via WhatsApp Chatbot dengan mengetik keyword KADO ke nomor 0812-7887-8812. Pemeriksaan mencakup "Paket Cepat (Cek Pertama Untuk Sehat)", meliputi skrining tingkat aktivitas fisik, kebiasaan merokok, status gizi, tekanan darah, gula darah, serta deteksi TBC, penyakit paru, dan kesehatan jiwa.

Hasil pemeriksaan berupa rapor kesehatan akan diberikan kepada warga sebagai acuan tindak lanjut dan perubahan gaya hidup yang harus dilakukan. (*)