UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Semangat Pelestarian Budaya, Istri Bupati Tabanan Tinjau Latihan Sekaa Gong Wanita Jayaning Singasana

Sekaa Gong Wanita Jayaning Singasana latihan menabuh di Rumah Jabatan, Bupati Tabanan. (Foto: Istimewa) 

TABANAN, LIPUTANINFOWARGA.COM – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, didampingi oleh Ny. Budiasih Dirga dan Ny. Santi Susila, meninjau langsung latihan Sekaa Gong Wanita Jayaning Singasana di Rumah Jabatan (RJ) Bupati Tabanan, pada Selasa (14/10/2025). Peninjauan ini turut melibatkan istri pimpinan perangkat daerah dan staf di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan.

Kegiatan utama dalam peninjauan ini adalah melihat secara langsung sesi latihan megambel (menabuh) Sekaa Gong Wanita Jayaning Singasana. Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, sebagai inisiator dan figur penting dalam PKK, memimpin peninjauan tersebut, menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian seni tradisional Bali. Kehadiran para istri pimpinan daerah dan staf juga menegaskan keterlibatan aktif seluruh jajaran Pemkab Tabanan dalam kegiatan budaya.

Latihan tersebut digelar di Rumah Jabatan Bupati Tabanan, sebuah lokasi yang strategis dan sentral. Peninjauan dilaksanakan pada Selasa, 14 Oktober2025, menunjukkan jadwal rutin kegiatan yang diselenggarakan oleh sekaa gong wanita tersebut.

Keterlibatan langsung para istri pimpinan daerah dan istri bupati merupakan wujud nyata dukungan terhadap pelestarian seni dan budaya Bali, khususnya seni tabuh dan megambel. Secara khusus, peninjauan ini bertujuan untuk mempererat kebersamaan di antara peserta dan memotivasi Sekaa Gong Wanita Jayaning Singasana agar terus berkarya dan memiliki rasa percaya diri untuk tampil.

Dukungan dan perhatian ini diharapkan dapat mewujudkan harapan yang lebih besar: membuat kesenian daerah semakin hidup, dicintai, dan dilestarikan oleh generasi muda. Lebih dari itu, kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi kebanggaan masyarakat Tabanan di kancah seni dan budaya Bali, menegaskan identitas dan kekayaan budaya daerah. (*)